HITAM PUTIH KAMPUS KONSERVASI
KIta menyebutnya “kampus konservasi”, tapi mengapa kita masih menjumpai banyak sampah disekitar kampus? Apakah konservasi itu hanya sebatas menanam pohon dan penghijauan? Jawabannya adalah tidak. Konservasi mencakup semua aspek dalam menjaga lingkungan termasuk menjaga kebersihan lingkungan disekitar kita.
Saat ini bisa kita rasakan minimnya kesadaran untuk menjaga lingkungan, terutama dalam masyarakat sekitar kita. Contoh nyata dalam hal ini adalah banyak sekali masyarakat bahkan mahasiswa konservasi yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Selain itu kepekaan dalam mengutip sampah yang berceceran disekitar kita juga masih rendah. Mereka menganggap bahwa membersihkan sampah adalah pekerjaan tukang bersih-bersih, padahal kita semua harus menjaga dan menyayangi lingkungan kita dengan baik. Mengapa hal ini masih terjadi dilingkungan kampus kita? Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, diantaranya adalah minimnya kesadaran dalam diri masing-masing individu. Untuk itu perlulah pengembangan karakter agar tercipanya hubungan yang baik antara manusia dengan alam itu sendiri.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah minimnya tempat sampah yang disediakan oleh pihak kampus. Tempat sampah yang disediakan cukup jauh dan jarang ditemui. Hal ini menimbulkan rasa malas dalam diri beberapa orang untuk membuang sampah pada tempatnya, yang berakhir dengan penumpukan sampah tidak pada tempat semestinya. Harapannya, pihak kampus bisa menyediakan tempat sampah yang lebih banyak dan tersebar di seluruh lingkungan kampus. Begitu juga dengan mahasiswa dan seluruh elemen kampus agar dapat menjaga lingkungan dan kebersihan sekitar demi kebaikan bersama. Selain masalah tentang kebersihan, masalah lain yang ada di kampus konservasi ini adalah tentang adanya sebagian mahasiswa yang merokok di lingkungan kampus, tentu saja hal ini sangat tidak sesuai dengan salah satu pilar konservasi yaitu energi bersih. Setiap hari kita merasakan dampak dari polusi asap rokok yang ada, misalnya saat kita berada di kantin dan gazebo yang seharusnya kita dapat menikmati udara bersih tapi kita masih menjumpai adanya asap rokok dimana-mana, tentu saja itu sangat membuat kita merasa tidak nyaman. Seharusnya mahasiswa sadar akan pilar-pilar konservasi dan ikut berperan serta untuk menjadikan kampus kita ini menjadi kampus yang bersih dan beretika. Jika merokok disekitar kampus tidak di hentikan, maka akan ada yang berkata “kampus konservasi? kenapa masih banyak polusi asap rokok dikampus ini?” Tentu saja hal tersebut sangat mencoreng nama kampus konservasi kita ini. Oleh karena itu seharusnya ada larangan merokok bagi mahasiswa dan karyawan di lingkungan kampus demi tecapainya 7 pilar konservasi yang telah dicanangkan.
Kontributor:
Saat ini bisa kita rasakan minimnya kesadaran untuk menjaga lingkungan, terutama dalam masyarakat sekitar kita. Contoh nyata dalam hal ini adalah banyak sekali masyarakat bahkan mahasiswa konservasi yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Selain itu kepekaan dalam mengutip sampah yang berceceran disekitar kita juga masih rendah. Mereka menganggap bahwa membersihkan sampah adalah pekerjaan tukang bersih-bersih, padahal kita semua harus menjaga dan menyayangi lingkungan kita dengan baik. Mengapa hal ini masih terjadi dilingkungan kampus kita? Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, diantaranya adalah minimnya kesadaran dalam diri masing-masing individu. Untuk itu perlulah pengembangan karakter agar tercipanya hubungan yang baik antara manusia dengan alam itu sendiri.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah minimnya tempat sampah yang disediakan oleh pihak kampus. Tempat sampah yang disediakan cukup jauh dan jarang ditemui. Hal ini menimbulkan rasa malas dalam diri beberapa orang untuk membuang sampah pada tempatnya, yang berakhir dengan penumpukan sampah tidak pada tempat semestinya. Harapannya, pihak kampus bisa menyediakan tempat sampah yang lebih banyak dan tersebar di seluruh lingkungan kampus. Begitu juga dengan mahasiswa dan seluruh elemen kampus agar dapat menjaga lingkungan dan kebersihan sekitar demi kebaikan bersama. Selain masalah tentang kebersihan, masalah lain yang ada di kampus konservasi ini adalah tentang adanya sebagian mahasiswa yang merokok di lingkungan kampus, tentu saja hal ini sangat tidak sesuai dengan salah satu pilar konservasi yaitu energi bersih. Setiap hari kita merasakan dampak dari polusi asap rokok yang ada, misalnya saat kita berada di kantin dan gazebo yang seharusnya kita dapat menikmati udara bersih tapi kita masih menjumpai adanya asap rokok dimana-mana, tentu saja itu sangat membuat kita merasa tidak nyaman. Seharusnya mahasiswa sadar akan pilar-pilar konservasi dan ikut berperan serta untuk menjadikan kampus kita ini menjadi kampus yang bersih dan beretika. Jika merokok disekitar kampus tidak di hentikan, maka akan ada yang berkata “kampus konservasi? kenapa masih banyak polusi asap rokok dikampus ini?” Tentu saja hal tersebut sangat mencoreng nama kampus konservasi kita ini. Oleh karena itu seharusnya ada larangan merokok bagi mahasiswa dan karyawan di lingkungan kampus demi tecapainya 7 pilar konservasi yang telah dicanangkan.
Kontributor:
Izatul Husna (4401415094), Desy Fahmawati (73114151179), Nur Arifin (5202415049), Wahyu Hermawan (5202415059)
Post a Comment