Hunian Vertikal
Paradigma masyarakat yang berkembang adalah bahwa pengertian lahan terbatas adalah lahan yang sempit dan terbatasi secara horisontal oleh lahan, bangunan dan lingkungan sekitarnya. Sehingga pengembangkan hunian dapat juga ke arah vertikal (bertingkat), sejalan dengan tuntutan kebutuhan ruang yang semakin besar. Dengan demikian luas hunian dapat lebih besar dibanding dengan luas lahan yang tersedia, karena luas hunian merupakan akumulasi luas masing-masing lantai hunian.
Pengembangan hunian ke arah vertikal tentu harus memperhatikan berbagai aspek yang mengikutinya, antara lain:
- Layout: tata ruang lantai atas bersifat privat dibanding lantai bawah
- Konstruksi: harus aman dengan daya dukung struktur kokoh dan tanah yang cukup stabil
- Estetika: harus memiliki irama yang sama antara lantai bawah dan lantai atas, sehingga tidak terkesan tambal sulam
- Pencahayaan: harus dapat memanfaatkan cahaya alami dengan maksimal sehingga perlu memperhatikan solid void bangunan
- Akses: penempatan tangga yang tepat dan jelas
- View: layout ruang yang memperhatikan potensi luar sebagai pertimbangan penempatan bukaan jendela, juga penempatan balkon pada lantai atas
Pengembangan hunian ke arah vertikal tentu harus memperhatikan berbagai aspek yang mengikutinya, antara lain:
- Layout: tata ruang lantai atas bersifat privat dibanding lantai bawah
- Konstruksi: harus aman dengan daya dukung struktur kokoh dan tanah yang cukup stabil
- Estetika: harus memiliki irama yang sama antara lantai bawah dan lantai atas, sehingga tidak terkesan tambal sulam
- Pencahayaan: harus dapat memanfaatkan cahaya alami dengan maksimal sehingga perlu memperhatikan solid void bangunan
- Akses: penempatan tangga yang tepat dan jelas
- View: layout ruang yang memperhatikan potensi luar sebagai pertimbangan penempatan bukaan jendela, juga penempatan balkon pada lantai atas
Post a Comment