Bambu - Material Plafon
Bambu adalah tanaman yang memiliki pori-pori dan berbentuk tabung dengan rongga di dalamnya dengan kemampuan meredam panas. Dilihat dari sudut pandang fisika bangunan, pada bangunan terkena panas di siang hari, bambu melepaskan udara dingin yang disimpan sejak semalam. Sementara pada saat malam hari saat udara luar menjadi dingin, bambu melepaskan panas yang disimpan sejak siang hari. Efek yang dihasilkan adalah siang hari di dalam rumah terasa sejuk dan malam hari terasa hangat.
Bambu juga memiliki kelebihan memiliki serat liat dan elastis mampu menahan beban tekan, tarik, geser maupun tekuk dengan baik. Selain itu, keberadaannya yang banyak di alam, murah serta masa tumbuhnya yang relatif cepat menjadi kelebihan lain di bandingkan dengan material kayu. Kelemahan bambu sebagai material rumah yang rentan terhadap kelembaban serta serangan rayap dan kumbang bubuk bisa teratasi dengan proses pengawetan bambu yang tepat.
Beberapa cara pemasangan material bambu yang mungkin diterapkan sebagai plafon:- Bambu utuh (diameter 5 cm) disusun rapat berjajar sebagai usuk expose- Bilah bambu kecil disusun rapat menempel usuk dari bawah, sehingga usuk akan tertutup- Bambu dianyam (kepang) dan dibuat modul untuk menutup atap, hal ini memerlukan rangka plafon sebagai media untuk menempelkan anyaman bambu.
Beberapa cara pemasangan material bambu yang mungkin diterapkan sebagai plafon:- Bambu utuh (diameter 5 cm) disusun rapat berjajar sebagai usuk expose- Bilah bambu kecil disusun rapat menempel usuk dari bawah, sehingga usuk akan tertutup- Bambu dianyam (kepang) dan dibuat modul untuk menutup atap, hal ini memerlukan rangka plafon sebagai media untuk menempelkan anyaman bambu.
Gambar: berbagai sumber
Post a Comment